
Dalam hidup aku berusaha… berupaya… menjadi apa tanpa tahu hasil akhirnya apa, termasuk ketika aku mencoba menjadi bagian dari keutuhan kisahmu, tak terpikir hal itu terhenti oleh aliran waktu yang pertama yaitu : “kemarin”. Aku hanya mampu berkata ketika duka tertata, ketika keada’an menempatkan kita dalam perputaran aliran waktu yaitu : “sekarang” bukan “nanti” kau tahu mengapa ?? karna aku menyakinkan jika aliran waktu “sekarang” berkata maka itulah jawaban dari kesekian pertaya’an dan do’aku mengenai takdir hatiku, meski dengan taruhan prasa’an yang terlambat ini tak pernah terungkap.. segala rasa yang takkan pernah bicara… yang takkan terungkap.
Semua berawal dari hal yang tak terduka… awal aku mengenal..menyapa.. mengeja.. membaca.. dan menyadari bahwa ada hal yang menggantikan hal sebelumnya dengan warna dan tekstur yang berbeda hingga ruang itu terganti secara utuh. Dan dalam sela waktu sekarang segalanya berubah dengan arah yang entah mengarah kemana… tapi tetap pada tempatnya. Aku ingin mengawal dan memastikan pemilik takdir itu meski akan terasa sangat berat memikul komitmen dan bergelut dengan usia tapi itu akan terasa biasa ketika aku mampu nempatin posisiku. Aku tidak minta atau menuntut banyak kearah pandanganmu tapi cukup melihatmu dari belakang dan memastikan senyuman itu tetap.. meski bukan kearahku… itu sudah cukup untuk menyakinkanku.
Kemarin adalah kenangan… sekarang adalah cerita… dan nanti adalah misteri…, dari ketiga aliran waktu kita harus sadari bahwa anugrah itu tidak hanya ada disalah satunya… tapi melingkari ketiganya. Jika kau berada disalah satu..kau tetaplah “Anugrah Terindah Yang Pernah Kumiliki” Yazz Jaisyul'usrah
0 komentar:
Posting Komentar